hosting

Sekapur Sirih

Seorang gadis duduk menjulurkan kaki di beranda rumahnya. Sementara ibunya menggapai sisir dan merapikan gelungan rambut anaknya. Mereka bicara lirih, berbisik-bisik. Si gadis mengangguk mengiyakan. Sesekali matanya terbeliak keheranan, atau menunduk dengan wajah meronta.

Tuminah, gadis desa. Usianya di awal remaja, hari itu ia mengalami haid yang pertama. Maka sekarang ia bukan anak kecil lagi, tetapi juga belum dewasa. Perubahan hormonal di dalam tubuh sedemikian luas akibatnya, sehingga memerlukan perawatan tubuh sedini mungkin. Sebagai orang tua, ibu mewariskan pusaka leluhur tentang perawatan kecantikan dan kesehatan dengan minum kamu-jamu. Sedangkan dulu, bedak-bedak dan mangir digunakan untuk memberikan perawatan secara langsung pada kulit tubuh.

Demikian, resep pengobatan dan perawatan tubuh secara tradisional dikenalkan kepada anak cucu dari mulut ke mulut. Jumlah dan jenis ramuan dan perkiraan takaran dijelaskan secara langsung melalui lisan.

Penggunaan resep tradisional pun dibuktikan oleh keluarga keraton. Keanggunan dan keayuan mereka sangat menawan. Kehalusan dan budi pekerti melengkapi pesona yang mereka tampilkan.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, jamu juga mengalami modernisasi. Masyarakat yang dinamis dan kritis mulai menyukai dan mempopulerkan ramuan tradisional. Bahan-bahan kosmetika tradisional pun berperan serta mempertahankan ketradisionalan ramuan bangsa Indonesia. Penelitian takaran, cara meramu dan jenis bahan baku yang digunakan, dilakukan mulai penelitian dan uji coba yang mendalam oleh sejumlah tenaga ahli dan ilmuwan. Demikian pula hasil ramuan itu sesuai wasiat para leluhur dibukukanlah catatan setiap ramuan. Akibatnya tiap pewaris memiliki diveasi takaran keunikan dan kerahasiaan masing-masing.

Penyimpangan takaran dari bahan ramuan jamu yang relatif itu merupakan salah satu keistimewaan dari jamu-jamu tradisional pula. Dengan adanya penyimpangan takaran yang tentunya lebih besar dari obat-obat paten, jamu tidak menimbulkan akibat sampingan.

Sering dikatakan bahwa daya kerja ramuan tradisional lebih lambat. Memang kegunaan ramuan tradisional berbeda dengan obat paten yang memberi raksi langsung setelah pengobatan diberikan, dengan akibat sampingan tertentu. Sedangkan ramuan tradisional memberikan reaksi yang bertahap. Kiya kenal “lambat asal selamat”. Begitulah cara kerja ramuan tradisional.
9:56 PM | 0 comments | Baca selanjutnya...